Jumat, 21 Oktober 2011

Perjalanan Panjang Menjelang Eksistensi ORMAWA Fakultas Adab Ilmu Budaya


Perjalanan Pertama; Fakta dan Harapan
Tanpa terasa, diskusi; refleksi; dan evaluasi yang beragam suasana telah sampai juga pada titik pengharapan yang nyata. Dimana selama semester genap ini (terhitung sejak bulan februari sampai bulan mei) terekam situasi dan kondisi yang menegangkan berbagai eleman civitas akademika. Salah satunya adalah mahasiswa yang menyebut dirinya aktivis (ya, aktivis dalam katagori kecil). Tentu masih terekam jelas dalam ingatan mahasiswa, dosen, dekanat, rektorat, scurity, sampai pa clinik servis, tentang PEMILWA yang diselenggarakan satu setengah tahun sekali. Keresahan dialami oleh sebagian kecil masyarakat kampus yang berstatus mahasiswa akademis  yang merasa terganggu denga pelaksanaan Pemilwa, khusunya pada pelaksanaan kampanye monologis, Jum’at  4 maret 2011.
Tidak lain lantaran pada waktu kampanya monologis dikonsep dengan long march yang dimulai dari kampus timur ke kampus barat. Kampanye PRM inilah yang menimbulkan suara keras sehingga menggangu jalannya perkuliah. Begitulah imbas dari militansi mahasiswa aktivis yang eksis berorasi untku menyuarakan suara rakyat.
 “Kampus putih, kampus rakyat, kampus perlawanan. Inilah jargon yang akan diusung partai PRM (Partai Rakyat Merdeka). Oleh karena itu dalam  pemilwa kali ini kita harus menang. Dengan kemuliaan misi ini mari kuatkan solidaritas untuk berjuang bersama demi mewujudkanya.”
Itulah orasi yang disampaikan Abdul Kholid, calon presiden mahasiswa dari PRM. Orasi maraton yang diawali dari calon Presiden, disusul dengan calon wakil presiden dan dilanjutkan oleh calon eksekutif dari masing-masing fakultas dan ditutup dengan orasi ketua partai pusat dan masing-masing wilayahl. Kampanye berlangsung sekitar 08.00-11.00 WIB. PRM dengan massa kampanye sekitar 70 kader partainya hadir sebagai tontonan meriah bagi mahasiswa yang tidak ada kelas dan menjadi penggangu bagi perkuliahan yang sedang berlangsung. “Dalam kampanye ini kita harus menyisir semua fakultas supaya semua mahasiswa mau mendukung partai kita,” dengan lantang abdul Kholid memprovokasi massa kampanyenya dengan menggebu-gebu.
Kampanye berakhir di Fakultas Adab dan Ilmu Budaya. Disinilah apresiasi mahasiswa terbangun walaupun sekedar melihat dari balik kaca dan tangga. Mujurnya, tepat pada perkuliahan selesai. Selain alasan tersebut, sesuai dengan fakultasnya, mahasiswa yang berada di fakultas tidak melewatkan pegelaran Orasi politik dari calon-calon eksekutif Mahasiswa Fakultas Adab dan Ilmu Budaya.
“Sejarah telah tertoreh di fakultas Adab dan Ilmu Budaya, bahwa selama ini kader-kader PRM selalu menjadi yang terdepan dan kemenangan menjadi keniscayaan. Hari ini, PRM kembali mengusung kader-kadernya yang militan untuk menjadi pemimpin yang profesional. Sekali lagi saya tanyakan, apakah kalian siap untuk memenangkan calon-calon yang diusung PRM?” dengan suara lantang pernyataan dan pertanyaan tegas membahana dari orasi terkhir sekaligus penutup dari Abd. Rahem selaku ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Rakyat Merdeka dan tersahut suara serentak “SIAP!”.

Perjalanan Kedua; Harapan dan Fakta
Dua hari berturut-turut, sabtu dan minggu adalah hari tenang bagi seluruh cinitas akademika, termasuk para mahasiswa yang dalam keadaan mempersiapkan diri beserta anggota-anggotanya dalam pemenangan pada kontestan polotik pada pesta demokrasi tahun 2011di kampus putih kampus perlawanan UIN Sunan KAlijaga Yogyakarta. “untuk dua hari ini, kami dari PRM tinggal mempersipkan massa untuk kampanya dialogis besok” ujar Rahem ketua DPW PRM Fakultas Adab dan Ilmu Budaya ketika di temui di basecamp Partainya.
Lain hal dengan panitia Pemilwa Fakultas (PPF) adab dan Ilmu Budaya, ada keluh yang tersampaikan ketika tim redaksi mewawancarainya terkait persiapan untuk kampanya dialogis pada senin-rabu, 7-9 maret 2011. “Kampanye Dialogis merupakan rangkaian acara yang ketiga, kegiatan kali ini lumayan memberatkan bagi kami selalu panitia PPF, terutama dari seksi keamanan. Karena kami harus mengamankan ratusan massa yang berbagai partai yang hadir dalam ruangan yang tidak terlalu besar, tepatnya di teatrikal PBBA,” serunya.
Nah, untuk waktu yang disediakan oleh PPU (Panitia Pemilwa Universitas), PPF Adab dan Ilmu Budaya melaksanakan Kampanya Dialogis pada selasa, 8 maret 2011. sekutar pukul 08:00 kampanye dialogis dibuka dengan resmi oleh Dekan Fakultas Adab dan Ilmu Budaya, yaitu yang terhormat Prof. Dr. H. Syihabuddin Qalyubi, L.c M.Ag.. Jam 09:00 dimulailah kampanye dialog sekaligus debat kandidat para calon yang langsung ditangai oleh para panelis dari tiap-tiap jurusan Pertama, BEM-J BSA, sekanjutnya BEM-J SKI, dan yang terakhir BEM-J IP sekaligus penutup acara untuk istirahat. Kurang lebih pukul 13:00 debat calon eksekutif mahasuswa dari BEM-F yang ditangani (panelis) langsung oleh Pembantu Dekan III Bapak Drs. Badrun alaena, M.Si. dalam kampanya dialogis ini, para calon mempersentasikan Visi-Misinya sekaligus pemaparan student government.
Sportivitas pada lampanye ini sangat elegan sekali, acara berjalan sebagaimana mestinya, pemaparan konsep pemerintahan saling menyusul diantara calon sesuai dengan Visi-Misinya masing.  Seperti yang disampaikan oleh A. Faidi salah satu calon BEM-F, “Mengoptimalisasikan koneksi dan sinergitas antar mahasiswa dan Badan Eksekutif  Mahasiswa dengan birokrasi Fakultas dalam upaya membumikan seluruh program kerja yang ada” paparnya yang diakhiri dengan kata bijak yang diungkaplam oleh john F Kennedy “Kesetiaan pada pertai berakhir setelah aku terpilih manjadi pemimpin”.
           
Perjalanan Ketiga; Bukan Sekedar Harapan
17 Maret adalah hari pencoblosan yang sempat tertunda karena ada kerancuan di KPUM. Pada hari pencoblosan tersebut mahasiswa tidak sepadat seperti pada waktu agenda awal rencana pelaksanaan. Penurunan massa pencoblos mengurang 50 %. Namun acara tetap berlangsung dengan normal yang di mulai jam 09:00 dengan sambutan Bapak Prof. Dr. H. Syihabuddin Qalyubi, L.c M.Ag, Bapak Drs. Badrun alaena, M.Si, sekaligus pembukaan segel kotak suara yang beriri kertas suara dan penyerahan kertas suara kepada ketua PPF.
Pencoblosan berlangsung hingga sampai pada jam yang telah di sepakati antara PPF, PPU, KPU, dan KPUM yakni jam 16:00 TPS harus sudah ditutup, selesai atau tidak” tukas zainuddin selaku ketua PPF saat berbagai protes keluar dari massa sebagian partai. Maka tanpa himbauan kembali dari ketua PPF panitia KPPS segera melakukan itu, meskipun sempat terjadi bersitengang antara panitia dengan para pencoblos yang tidak bisa menyalurkan hak suaranya.
Baru setelah jam 19:00 WIB penghitungan surat suara dimulai dan berjalan lancar tanpa ada gangguan dari oknum-oknum tertentu, hingga sampai pada penghujung acara penghitungan dan mengisian tabulasi suara sekaligus pentanda tanganan para saksi, PPF, dan KPU. Dan dengan habisnya penghitungan dan pentanda tanganan dengan catatan; selirih calon dari PRM di Fakultas dan Ilmu Budaya menang mutlak.

Langkah Demi Langkah ORMAWA Merekah
Pasca Pesta Demokrasi, para calon yang terpilih menjadi pemimpin Eksekutif Mahasiswa, sibuk menyebar formulir pendaftaran menjadi pengurus BEM. Hal ini dilakukan sebagai langkah awal untuk mengejewantahkan Visi-Misi BEM, khususnya BEM-F yang mengidamkan adanya ruang kompetitif-profesional dalam perekrutan Struktur Pengurus ORMAWA Fakultas Adab dan Ilmu Budaya. Huli ini bertujuan, demi terciptanya kepengurusan yang stabil dan benar-benar profesional perjalanannya. Selain proses itu yang dijalankan, para ketua-ketua ORMAWA melakukan konsilidasi ke pihak Dekanat guna mensinergiskan seluruh rancangan Program Kerjanya dengan Visi-Misi Fakultas sehingga mampu menjawab kebutuhan Mahasiswa.
Struktur Pengurus tersusun rapi sesuai kapabilitas dan komitmen yang tinggi dari masing-masing pendaftar yang diterima sebagai pengurus dengan tanda tangan di atas materai. Hal ini merupakan pengejewantahan dari pernyataan dalam perekrutan pengurus yang akan di konsep secara kompetitif tanpa memandang golongan. Maka, Pelantikan dan Raker di selenggarakan. Kegiatan ini diselenggarakan secara bergilir dari acara Pelantikan pada hari jum’at, 06 juni 2011 di Fakultas Adab dan Ilmu Budaya di ruang 105 lantai satu pada pukul 08:00 sampai selesai.
“Pelantikan Pengurus BEM periode 2011-2012, sengaja di diselenggarakan di Fakultas guna mensosialisasikan eksistensi BEM. Konsep ini berbeda dengan pelantikan tahun kemarin, dimana antara Pelantikan dan RAKER di selenggarakan secara bersamaan dan satu waktu”. Pernyataan Ketua BEM-F.
Sebagaimana di Fakultas-Fakultas lain di UIN SUKA Yogyakarta, Pelantikan Pengurus mamang diselenggarakan di fakultasnya masing-masing. “Sejatinya, kami selaku panitia memang sudah menyiapkannya agenda Pelantikan Pengurus BEM di Fakultas. Ya, untuk menampakkan keberadaan dan keseriusan pengurus samata. Alhamdulillah, setelah rapat dengan seluruh ketua-ketua BEM, menyepakati untuk pelantikan ditempatkan di Fakultas,” tambah Zainuddin selaku ketua Panitia Pelantikan.
Pelantikan yang dihadiri oleh 90% pengurus dari masing BEM terkesan kompak dan serius ketika Bapak Prof. Dr. H. Syihabuddin Qalyubi, L.c M.Ag, menyampaikan wejangan-wejangannya yang berupa harapan, harapan, dan harapan untuk eksistensi BEM ke depan yang memihak terhadap kebutuhan Mahasiswa serta seirama dengan Visi-Misi Fakultas dan Jurusan-Jurusan yang ada. “Saya tekankan sekali lagi kepada seluruh Pengurus baru, dalam perjalanan ke depan nanti bagaimana selalu membangun komunikasi yang inten dan baik dengan berbagai pihak di Dekanat, biar tercipta hubungan yang harmonis dan sesuai dengan harapan seluruh mahasiswa.” Pesan Dekan Fakultas Adab dan Ilmu budaya dalam penggalan Studium Generalnya.
Selanjutnya, pada tanggal 07-08 juni 2011 RAKER Pengurus dilaksanakan, bertempat di joglo Parangtritis. Dalam acara ini, dari pihak Dekanat tidak ada yang hadir karna kebetulan semua berhalangan. Tetapi, Bapak Prof. Dr. H. Syihabuddin Qalyubi, L.c M.Ag selaku Dekan mempercayakan kepada Ketua BEM-F untuk sambutan dan Studium General, begitu pula dengan Drs. Badrun alina, M.Si selaku PD III. Biar demikian, acara berjalan sebagaimana mestinya. Serius, santai dan Profesional.
RAKER Pengurus ini terdiri dari semua BEM yang ada dengan konsep panel yang bertemakan “Mempertegas Fungsi Student Goverment”. RAKER ini juga diiringi dengan Makrab (malam keakraban) dengan tujuan mengakrabkan seluruh pengurus dari masing BEM. “konsep RAKER seperti ini yang diselingi keakraban memang sudah dari dulu. Bukan kami copy paste konsep selaku pengurus BEM baru, mamang dirasa perlu dilanjutkan karena fungsinya benar-benar dirasakan oleh pengurus, baik yang sudah demisioner maupun kepengurusan kami ini,” ujar Khozinurahman selaku sekretaris BEM-J SKI. (Siregar/Red)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons