Perjalanan Pertama; Fakta dan
Harapan
Tanpa terasa, diskusi; refleksi; dan evaluasi yang
beragam suasana telah sampai juga pada titik pengharapan yang nyata. Dimana
selama semester genap ini (terhitung sejak bulan februari sampai bulan mei)
terekam situasi dan kondisi yang menegangkan berbagai eleman civitas akademika.
Salah satunya adalah mahasiswa yang menyebut dirinya aktivis (ya, aktivis dalam
katagori kecil). Tentu masih terekam jelas dalam ingatan mahasiswa, dosen,
dekanat, rektorat, scurity, sampai pa clinik servis, tentang PEMILWA yang
diselenggarakan satu setengah tahun sekali. Keresahan dialami oleh sebagian
kecil masyarakat kampus yang berstatus mahasiswa akademis yang merasa terganggu denga pelaksanaan
Pemilwa, khusunya pada pelaksanaan kampanye
monologis, Jum’at 4 maret 2011.
Tidak lain lantaran pada waktu
kampanya monologis dikonsep dengan long march yang
dimulai dari kampus timur ke kampus barat. Kampanye PRM inilah yang menimbulkan suara keras sehingga “menggangu jalannya perkuliah”. Begitulah imbas dari militansi mahasiswa aktivis yang
eksis berorasi untku menyuarakan suara rakyat.
“Kampus putih, kampus
rakyat, kampus perlawanan. Inilah jargon yang akan diusung partai PRM (Partai
Rakyat Merdeka). Oleh karena itu dalam pemilwa kali ini kita harus
menang. Dengan kemuliaan misi ini mari kuatkan solidaritas untuk berjuang
bersama demi mewujudkanya.”
Itulah orasi yang disampaikan Abdul Kholid, calon presiden
mahasiswa dari PRM. Orasi maraton yang diawali dari calon Presiden, disusul dengan calon wakil
presiden dan dilanjutkan oleh calon eksekutif dari masing-masing fakultas dan
ditutup dengan orasi ketua partai pusat dan masing-masing wilayahl. Kampanye berlangsung sekitar 08.00-11.00 WIB. PRM dengan massa kampanye sekitar 70 kader partainya hadir sebagai tontonan
meriah bagi mahasiswa yang tidak ada kelas dan menjadi penggangu bagi
perkuliahan yang sedang berlangsung. “Dalam
kampanye ini kita harus menyisir semua fakultas supaya semua mahasiswa mau
mendukung partai kita,” dengan lantang abdul Kholid memprovokasi massa kampanyenya
dengan menggebu-gebu.
Kampanye berakhir di Fakultas
Adab dan Ilmu Budaya. Disinilah apresiasi mahasiswa terbangun walaupun sekedar
melihat dari balik kaca dan tangga. Mujurnya, tepat pada perkuliahan selesai.
Selain alasan tersebut, sesuai dengan fakultasnya, mahasiswa yang berada di fakultas
tidak melewatkan pegelaran Orasi politik dari calon-calon eksekutif Mahasiswa
Fakultas Adab dan Ilmu Budaya.
“Sejarah telah tertoreh di
fakultas Adab dan Ilmu Budaya, bahwa selama ini kader-kader PRM selalu menjadi
yang terdepan dan kemenangan menjadi keniscayaan. Hari ini, PRM kembali
mengusung kader-kadernya yang militan untuk menjadi pemimpin yang profesional.
Sekali lagi saya tanyakan, apakah kalian siap untuk memenangkan calon-calon
yang diusung PRM?” dengan suara lantang pernyataan dan pertanyaan tegas
membahana dari orasi terkhir sekaligus penutup dari Abd. Rahem selaku ketua
Dewan Pimpinan Wilayah Partai Rakyat Merdeka dan tersahut suara serentak
“SIAP!”.
Perjalanan Kedua; Harapan dan Fakta
Dua hari berturut-turut, sabtu dan minggu
adalah hari tenang bagi seluruh cinitas akademika, termasuk para mahasiswa yang
dalam keadaan mempersiapkan diri beserta anggota-anggotanya dalam pemenangan
pada kontestan polotik pada pesta demokrasi tahun 2011di kampus putih kampus
perlawanan UIN Sunan KAlijaga Yogyakarta. “untuk dua hari ini, kami dari PRM
tinggal mempersipkan massa untuk kampanya dialogis besok” ujar Rahem ketua DPW
PRM Fakultas Adab dan Ilmu Budaya ketika di temui di basecamp Partainya.
Lain hal dengan panitia Pemilwa Fakultas (PPF)
adab dan Ilmu Budaya, ada keluh yang tersampaikan ketika tim redaksi
mewawancarainya terkait persiapan untuk kampanya dialogis pada senin-rabu, 7-9
maret 2011. “Kampanye Dialogis merupakan rangkaian acara yang ketiga, kegiatan kali ini lumayan
memberatkan bagi kami selalu panitia PPF, terutama dari seksi keamanan. Karena kami
harus mengamankan ratusan massa yang berbagai partai yang hadir dalam ruangan
yang tidak terlalu besar,
tepatnya di teatrikal PBBA,” serunya.
Nah, untuk waktu yang disediakan oleh PPU
(Panitia Pemilwa Universitas), PPF Adab dan Ilmu Budaya melaksanakan Kampanya
Dialogis pada selasa, 8 maret 2011. sekutar pukul 08:00 kampanye
dialogis dibuka dengan resmi oleh
Dekan Fakultas Adab dan Ilmu Budaya, yaitu yang terhormat Prof. Dr. H.
Syihabuddin Qalyubi, L.c M.Ag.. Jam 09:00 dimulailah kampanye dialog sekaligus
debat kandidat para calon yang langsung ditangai oleh para panelis dari tiap-tiap jurusan Pertama, BEM-J BSA, sekanjutnya BEM-J
SKI, dan yang terakhir BEM-J IP
sekaligus penutup acara untuk istirahat. Kurang lebih pukul 13:00 debat calon eksekutif mahasuswa dari
BEM-F yang ditangani (panelis) langsung oleh Pembantu Dekan III Bapak Drs.
Badrun alaena, M.Si. dalam
kampanya dialogis ini, para calon mempersentasikan Visi-Misinya sekaligus pemaparan student
government.
Sportivitas pada lampanye ini sangat elegan
sekali, acara berjalan sebagaimana mestinya, pemaparan konsep pemerintahan
saling menyusul diantara calon sesuai dengan Visi-Misinya masing. Seperti yang disampaikan oleh A. Faidi salah
satu calon BEM-F, “Mengoptimalisasikan koneksi dan sinergitas antar
mahasiswa dan Badan Eksekutif Mahasiswa
dengan birokrasi Fakultas dalam upaya membumikan seluruh program kerja yang ada” paparnya yang diakhiri dengan kata
bijak yang diungkaplam oleh john F Kennedy “Kesetiaan pada pertai berakhir
setelah aku terpilih manjadi pemimpin”.
Perjalanan Ketiga; Bukan Sekedar Harapan
17 Maret adalah hari
pencoblosan yang sempat tertunda karena ada kerancuan di KPUM. Pada hari
pencoblosan tersebut mahasiswa tidak sepadat seperti pada waktu agenda awal
rencana pelaksanaan. Penurunan massa pencoblos mengurang 50 %. Namun acara
tetap berlangsung dengan normal yang di mulai jam 09:00 dengan sambutan Bapak
Prof. Dr. H. Syihabuddin Qalyubi, L.c M.Ag, Bapak Drs. Badrun alaena, M.Si,
sekaligus pembukaan segel kotak suara yang beriri kertas suara dan penyerahan
kertas suara kepada ketua PPF.
“Pencoblosan berlangsung hingga sampai
pada jam yang telah di sepakati antara PPF, PPU, KPU, dan KPUM yakni jam 16:00
TPS harus sudah ditutup, selesai atau tidak” tukas zainuddin selaku ketua PPF saat berbagai protes keluar dari
massa sebagian partai. Maka tanpa himbauan kembali dari ketua PPF
panitia KPPS segera melakukan itu, meskipun sempat terjadi bersitengang antara
panitia dengan para pencoblos yang tidak bisa menyalurkan hak suaranya.
Baru setelah jam 19:00 WIB
penghitungan surat suara dimulai
dan berjalan lancar tanpa ada gangguan dari oknum-oknum tertentu, hingga
sampai pada penghujung acara penghitungan dan mengisian tabulasi suara
sekaligus pentanda tanganan para saksi, PPF, dan KPU. Dan dengan habisnya
penghitungan dan pentanda tanganan dengan catatan; selirih calon dari PRM di Fakultas dan Ilmu Budaya
menang mutlak.
Langkah Demi Langkah ORMAWA Merekah
Pasca Pesta Demokrasi, para
calon yang terpilih menjadi pemimpin Eksekutif Mahasiswa, sibuk menyebar
formulir pendaftaran menjadi pengurus BEM. Hal ini dilakukan sebagai langkah awal untuk
mengejewantahkan Visi-Misi BEM, khususnya BEM-F yang mengidamkan adanya ruang
kompetitif-profesional dalam perekrutan Struktur Pengurus ORMAWA Fakultas Adab
dan Ilmu Budaya. Huli ini bertujuan, demi terciptanya kepengurusan yang stabil
dan benar-benar profesional perjalanannya. Selain proses itu yang dijalankan,
para ketua-ketua ORMAWA melakukan konsilidasi ke pihak Dekanat guna mensinergiskan
seluruh rancangan Program Kerjanya dengan Visi-Misi Fakultas sehingga mampu
menjawab kebutuhan Mahasiswa.
Struktur Pengurus tersusun
rapi sesuai kapabilitas dan komitmen
yang tinggi dari masing-masing pendaftar yang diterima sebagai pengurus dengan
tanda tangan di atas materai. Hal ini merupakan pengejewantahan dari pernyataan dalam perekrutan
pengurus yang akan di konsep secara kompetitif tanpa memandang golongan.
Maka, Pelantikan dan Raker di selenggarakan. Kegiatan ini diselenggarakan
secara bergilir dari acara Pelantikan pada
hari jum’at, 06 juni 2011 di Fakultas Adab dan Ilmu Budaya di ruang 105 lantai
satu pada pukul 08:00 sampai selesai.
“Pelantikan
Pengurus BEM periode 2011-2012, sengaja di diselenggarakan di Fakultas guna
mensosialisasikan eksistensi BEM. Konsep ini berbeda dengan pelantikan tahun
kemarin, dimana antara Pelantikan dan RAKER di selenggarakan secara bersamaan
dan satu waktu”. Pernyataan Ketua BEM-F.
Sebagaimana
di Fakultas-Fakultas lain di UIN SUKA Yogyakarta, Pelantikan Pengurus mamang
diselenggarakan di fakultasnya masing-masing. “Sejatinya, kami selaku panitia
memang sudah menyiapkannya agenda Pelantikan Pengurus BEM di Fakultas. Ya,
untuk menampakkan keberadaan dan keseriusan pengurus samata. Alhamdulillah,
setelah rapat dengan seluruh ketua-ketua BEM, menyepakati untuk pelantikan
ditempatkan di Fakultas,” tambah Zainuddin selaku ketua Panitia Pelantikan.
Pelantikan
yang dihadiri oleh 90% pengurus dari masing BEM terkesan kompak dan serius
ketika Bapak Prof. Dr. H. Syihabuddin Qalyubi, L.c M.Ag, menyampaikan
wejangan-wejangannya yang berupa harapan, harapan, dan harapan untuk eksistensi
BEM ke depan yang memihak terhadap kebutuhan Mahasiswa serta seirama dengan
Visi-Misi Fakultas dan Jurusan-Jurusan yang ada. “Saya tekankan sekali lagi
kepada seluruh Pengurus baru, dalam perjalanan ke depan nanti bagaimana selalu
membangun komunikasi yang inten dan baik dengan berbagai pihak di Dekanat, biar
tercipta hubungan yang harmonis dan sesuai dengan harapan seluruh mahasiswa.”
Pesan Dekan Fakultas Adab dan Ilmu budaya dalam penggalan Studium Generalnya.
Selanjutnya, pada tanggal 07-08
juni 2011 RAKER Pengurus dilaksanakan, bertempat di joglo Parangtritis. Dalam
acara ini, dari pihak Dekanat tidak ada yang hadir karna kebetulan semua
berhalangan. Tetapi, Bapak Prof. Dr. H. Syihabuddin Qalyubi, L.c M.Ag selaku
Dekan mempercayakan kepada Ketua BEM-F untuk sambutan dan Studium General,
begitu pula dengan Drs. Badrun alina, M.Si selaku PD III. Biar demikian, acara
berjalan sebagaimana mestinya. Serius, santai dan Profesional.
RAKER Pengurus ini terdiri dari
semua BEM yang ada dengan konsep panel yang bertemakan “Mempertegas Fungsi Student
Goverment”. RAKER ini juga diiringi dengan Makrab (malam keakraban) dengan
tujuan mengakrabkan seluruh pengurus dari masing BEM. “konsep RAKER seperti ini
yang diselingi keakraban memang sudah dari dulu. Bukan kami copy paste konsep
selaku pengurus BEM baru, mamang dirasa perlu dilanjutkan karena fungsinya
benar-benar dirasakan oleh pengurus, baik yang sudah demisioner maupun
kepengurusan kami ini,” ujar Khozinurahman selaku sekretaris BEM-J SKI.
(Siregar/Red)
0 komentar:
Posting Komentar